Si jenius Albert Einstein pernah mengatakan :
"I Fear the day when technology overlaps our humanity. It will be then that the world will have permanent ensuing generation of idiots"
Meskipun pada saat itu ini bisa disebut ramalan, namun ramalan ini memang benar adanya, teknologi sudah membuat kita bodoh. Seperti telah di lansir oleh The Telegraph, sebuah penelitian baru dari Nicolas Carr, mengatakan seiring berkembangnya teknologi, cara hidup manusia semakin pelan semakin berubah.
Berikut ini 11 cara teknologi membuat manusia semakin bodoh.
1.
Eksklusivitas teman mulai memudar
Aplikasi
smartphone saat ini mampu mendeteksi siapa saja yang memiliki kegemaran yang
sama di sekitar kita. Hal ini menyebabkan kita bisa mengenal siapapun tanpa
harus memandang lagi latar belakangnya.
Jika
dibandingkan dengan era sebelum munculnya smartphone, tentunya sangat berbeda
jauh. Dulu, seseorang dianggap teman jika berada dalam lingkaran dekat manusia.
Namun, sekarang orang yang bahkan kita kenal sedikit saja sudah bisa dianggap
sebagai teman.
2.
Cara bersosialisasi
Dahulu
kala, satu-satunya cara untuk bersosialisasi adalah dengan bertatap muka maupun
berkirim surat. Namun, cara ini sudah kuno dan mulai ditinggalkan.
Apalagi,
saat sudah muncul berbagai teknologi pendukung saat ini, kegiatan bertatap muka
ini pun bisa dilakukan lewat genggaman tangan. Melalui berbagai aplikasi,
bahkan jarak beribu kilometer pun tak akan menghalangi siapa saja untuk
bersosialisasi saat ini.
3.
Terjerat dengan dunia maya
Sudah
banyak studi menjelaskan bahwa dunia maya memang membuat siapa saja ketagihan.
Apalagi, sejak munculnya Facebook, siapapun pasi ingin menghabiskan waktunya di
sana.
Bahkan,
kecanduan ini pun sudah dianggap parah dan dilakuka tindakan serius oleh para
peneliti. Salah seorang psikiater misalnya, menamakan kecanduan ini sebagai
Facebook Addiction Disorder yang membuat penderitanya selalu memikirkan
Facebook bahkan disaat bekerja maupun tidur.
4.
Berkurangnya kemampuan mengingat
Menurut
sebuah penelitian, satu dari tiga orang berusia di bawah 30 tahun di Inggris
tidak bisa lagi mengingat nomor telepon mereka di luar kepala. Hal ini
dikarenakan manusia mulai meremehkan berbagai informasi kecil seperti nomor
telepon mereka.
Apalagi,
berkat bantuan teknologi digital, berbagai informasi kecil ini pun tidak usah
lagi repot-repot kita ingat. Cukup dengan mencarinya di Google, kita bisa
mendapatkan informasi tersebut dengan mudah.
5.
Kurangnya rasa empati
Dalam hal mencerna informasi, kita pun mulai berubah dari
masa ke masa.
Hal ini ditunjukkan pula secara ilmiah dalam sebuah tes MRI.
Dalam tes tersebut, bagian otak yang seharusnya bersinar ketika mengetahui
suatu kejadian yang menarik perhatian maupun menyentuh, sudah tidak menunjukkan
tanda-tanda ini lagi.
Jika
dulu, manusia mampu memahami perasaan orang lain dari sudut pandang yang
berbeda, maka sekarang tidak.
6.
Bergantung kepada gadget
Sebuah
survei yang dikeluarkan tahun ini menunjukkan bahwa orang berusia 18 hingga 30
tahun sudah tidak bisa lagi berpergian tanpa bantuan dari GPS maupun petunjuk
arah berbasis satelit.
7.
Munculnya fobia baru
Komunikasi
secara konstan membuat kita semua mudah cemas. Terlebih jika kita berkomunikasi
melalui email, SMS, status jejaring sosial, maupun BBM.
Hal
ini diutarakan dalam sebuah penelitian terhadap beberapa remaja. Menurut
terapis Michael Hausauer, remaja saat ini pun mulai merasa gelisah jika
sebentar saja tidak terhubung dengan berbagai alat komunikasi tersebut.
8.
Menunda menjadi hal biasa
Internet
memicu kemalasan. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Piers Steel,
jumlah orang yang mulai menunda melakukan aktivitas meningkat sejak adanya
internet.
Tercatat
ada sekitar 60 persen dari pengguna internet yang mulai malas-malasan dalam
melakukan kegiatan lainnya. Hal ini dikarenakan dunia maya yang lebih membius
da adiktif sehingga mereka lebih memilih menunda pekerjaan lainnya dan tetap
mengakses internet.
9.
Tidak sopan
Cara
kita berkomunikasi juga menjadi lebih kasar saat ini. Hal ini dikarenakan cara
berkomunikasi dan bersosialisasi lebih mudah saat ini.
Sehingga,
seakan manusia tidak lagi harus bertindak sopan dan santunt ketika akan
berbicara atau mengutarakan pendapatnya.
10.
Teknologi menyerang layaknya virus
Sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Gary Small mencoba membandingkan aktivitas otak
mereka yang sering menggunakan internet dan tidak. Orang yang tidak pernah
menggunakan internet ini diajari bagaimana berselancar di dunia maya dan
dibandingkan aktivitas otaknya.
Pada
awal-awal penelitian, mereka yang masih baru dalam dunia maya memang terlihat
tidak aktif otaknya ketika berselancar. Namun, hanya dalam jangka enam hari
saja, aktivitas otaknya sudah bisa menyamai mereka yang sering berselancar di
dunia maya.
11.
Privasi tergadaikan
Sejak
muncul era Facebook, seakan privasi maupun kerahasiaan seseorang bukan lagi
menjadi barang mewah. Siapa saja bisa mengetahui latar belakang dan apa yang
orang lain lakukan.
Data
personal seperti nomor telepon dan tempat tinggal pun bisa diketahui hanya
dengan mencarinya di internet saja. Hal ini semakin menunjukkan terkikisnya
privasi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik, mohon jangan berkomentar yang mengandung unsur SARA.