Laman

Minggu, 02 Februari 2014

Cara Teknologi Membodohi Manusia


Si jenius Albert Einstein pernah mengatakan :
"I Fear the day when technology overlaps our humanity. It will be then that the world will have permanent ensuing generation of idiots"

Meskipun pada saat itu ini bisa disebut ramalan, namun ramalan ini memang benar adanya, teknologi sudah membuat kita bodoh. Seperti telah di lansir oleh The Telegraph, sebuah penelitian baru dari Nicolas Carr, mengatakan seiring berkembangnya teknologi, cara hidup manusia semakin pelan semakin berubah.



Berikut ini 11 cara teknologi membuat manusia semakin bodoh.


1. Eksklusivitas teman mulai memudar

Eksklusivitas teman mulai memudar


Aplikasi smartphone saat ini mampu mendeteksi siapa saja yang memiliki kegemaran yang sama di sekitar kita. Hal ini menyebabkan kita bisa mengenal siapapun tanpa harus memandang lagi latar belakangnya.

Jika dibandingkan dengan era sebelum munculnya smartphone, tentunya sangat berbeda jauh. Dulu, seseorang dianggap teman jika berada dalam lingkaran dekat manusia. Namun, sekarang orang yang bahkan kita kenal sedikit saja sudah bisa dianggap sebagai teman.


2. Cara bersosialisasi

Cara bersosialisasi


Dahulu kala, satu-satunya cara untuk bersosialisasi adalah dengan bertatap muka maupun berkirim surat. Namun, cara ini sudah kuno dan mulai ditinggalkan.

Apalagi, saat sudah muncul berbagai teknologi pendukung saat ini, kegiatan bertatap muka ini pun bisa dilakukan lewat genggaman tangan. Melalui berbagai aplikasi, bahkan jarak beribu kilometer pun tak akan menghalangi siapa saja untuk bersosialisasi saat ini.


3. Terjerat dengan dunia maya



Sudah banyak studi menjelaskan bahwa dunia maya memang membuat siapa saja ketagihan. Apalagi, sejak munculnya Facebook, siapapun pasi ingin menghabiskan waktunya di sana.

Bahkan, kecanduan ini pun sudah dianggap parah dan dilakuka tindakan serius oleh para peneliti. Salah seorang psikiater misalnya, menamakan kecanduan ini sebagai Facebook Addiction Disorder yang membuat penderitanya selalu memikirkan Facebook bahkan disaat bekerja maupun tidur.


4. Berkurangnya kemampuan mengingat

Berkurangnya kemampuan mengingat


Menurut sebuah penelitian, satu dari tiga orang berusia di bawah 30 tahun di Inggris tidak bisa lagi mengingat nomor telepon mereka di luar kepala. Hal ini dikarenakan manusia mulai meremehkan berbagai informasi kecil seperti nomor telepon mereka.

Apalagi, berkat bantuan teknologi digital, berbagai informasi kecil ini pun tidak usah lagi repot-repot kita ingat. Cukup dengan mencarinya di Google, kita bisa mendapatkan informasi tersebut dengan mudah.


5. Kurangnya rasa empati

Kurangnya rasa empati


Dalam hal mencerna informasi, kita pun mulai berubah dari masa ke masa.

Hal ini ditunjukkan pula secara ilmiah dalam sebuah tes MRI. Dalam tes tersebut, bagian otak yang seharusnya bersinar ketika mengetahui suatu kejadian yang menarik perhatian maupun menyentuh, sudah tidak menunjukkan tanda-tanda ini lagi. 

Jika dulu, manusia mampu memahami perasaan orang lain dari sudut pandang yang berbeda, maka sekarang tidak.


6. Bergantung kepada gadget

Bergantung kepada gadget


Sebuah survei yang dikeluarkan tahun ini menunjukkan bahwa orang berusia 18 hingga 30 tahun sudah tidak bisa lagi berpergian tanpa bantuan dari GPS maupun petunjuk arah berbasis satelit.


7. Munculnya fobia baru

Munculnya fobia baru


Komunikasi secara konstan membuat kita semua mudah cemas. Terlebih jika kita berkomunikasi melalui email, SMS, status jejaring sosial, maupun BBM.

Hal ini diutarakan dalam sebuah penelitian terhadap beberapa remaja. Menurut terapis Michael Hausauer, remaja saat ini pun mulai merasa gelisah jika sebentar saja tidak terhubung dengan berbagai alat komunikasi tersebut.


8. Menunda menjadi hal biasa

Menunda menjadi hal biasa


Internet memicu kemalasan. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Piers Steel, jumlah orang yang mulai menunda melakukan aktivitas meningkat sejak adanya internet.

Tercatat ada sekitar 60 persen dari pengguna internet yang mulai malas-malasan dalam melakukan kegiatan lainnya. Hal ini dikarenakan dunia maya yang lebih membius da adiktif sehingga mereka lebih memilih menunda pekerjaan lainnya dan tetap mengakses internet.


9. Tidak sopan

Tidak sopan


Cara kita berkomunikasi juga menjadi lebih kasar saat ini. Hal ini dikarenakan cara berkomunikasi dan bersosialisasi lebih mudah saat ini.

Sehingga, seakan manusia tidak lagi harus bertindak sopan dan santunt ketika akan berbicara atau mengutarakan pendapatnya.


10. Teknologi menyerang layaknya virus



Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Gary Small mencoba membandingkan aktivitas otak mereka yang sering menggunakan internet dan tidak. Orang yang tidak pernah menggunakan internet ini diajari bagaimana berselancar di dunia maya dan dibandingkan aktivitas otaknya.

Pada awal-awal penelitian, mereka yang masih baru dalam dunia maya memang terlihat tidak aktif otaknya ketika berselancar. Namun, hanya dalam jangka enam hari saja, aktivitas otaknya sudah bisa menyamai mereka yang sering berselancar di dunia maya.


11. Privasi tergadaikan



Sejak muncul era Facebook, seakan privasi maupun kerahasiaan seseorang bukan lagi menjadi barang mewah. Siapa saja bisa mengetahui latar belakang dan apa yang orang lain lakukan.

Data personal seperti nomor telepon dan tempat tinggal pun bisa diketahui hanya dengan mencarinya di internet saja. Hal ini semakin menunjukkan terkikisnya privasi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan baik, mohon jangan berkomentar yang mengandung unsur SARA.