Laman

Minggu, 02 Februari 2014

Mengenali Lebih Jauh Tentang Otak Kanan Dan Kiri


Pernahkan kalian mendengarkan perkataan orang-orang atau teman anda seperti percakapan berikut ?

"Bro, kamu ga cocok jadi anak IPA, karena kamu dominan otak kanan"
"Kamu anak kreatif, jadi kamu lebih sering pakai otak kanan"
"Saya termasuk pemakai otak kiri, karena saya tidak kreatif"

Pengalaman saya sudah sering sekali mendengar percakapan tersebut, saya pernah mengikuti seminar bisnis, dan di seminar tersebut mengatakan bahwa harus menggunakan otak kanan untuk berbisnis, jangan menggunakan otak kiri, karena otak kiti dianggap sebagai penghambat, karena dalam bisnis kita tidak perlu terlalu banyak berfikir, jalani saja dulu. Ya kurang lebih seperti itulah.

Kenapa orang-orang dapat berfikiran begitu? dan kenapa sangat diyakini seperti itu? Maka di artikel saya akan membahas awal dari pendapat orang mengenai orak kiri dan otak kanan.


otak kiri dan otak kanan



ASAL USU MITOS


Pada salah satu musium di Paris yg namanya, Musee de l’Homme. Salah satu koleksinya adalah deretan toples-toples diisi cairan formalin dan di dalamnya adalah otak manusia. Mulai dari otak orang2 yang dianggap jenius sampe pembunuh dan psikopat diawetin disana. Salah satu toples tersebut berisi otak seorang ahli bedah otak dan pada labelnya tertulis Paul Broca.

Siapa sih Paul Broca? Dia termasuk yang pertama yang tau kalo ada bagian di otak yg bertanggung jawab untuk kemampuan bicara kita. Ada daerah di sekitar depan sebelah kiri otak yang kalo rusak, bisa bikin orang tersebut kesulitan bicara, daerah ini dinamain Area Broca. Jadinya orang bakal menderita kesulitan bicara dan berkomunikasi ketika pembuluh daerah di Area Broca pecah dan menderita stroke ringan.

Broca juga saintis pertama yang bilang kalo orang yang menderita epilepsi, bisa berkurang kejang-kejangnya kalo ‘jembatan’ antara otak kiri dan kanan, yg namanya corpus colossum, diputus. Dan emang hasil penelitiannya membantu banyak orang yg menderita epilepsi bisa hidup secara normal tanpa takut kejang2 dan tersedak kala gejala itu muncul. Jadi maklum aja kalo pendapat Broca tentang dualitas fungsi di otak sangat dihormati dan diterima luas di masyarakat sains pada saat itu.


MULAI BERKEMBANGNYA MITOS

Pendapat Broca tentang adanya area spesial di otak untuk kemampuan bahasa. Dan ditambah bukti-bukti dari rekan dokternya tentang pasien yg mengalami kesulitan bicara ketika terjadi stroke di otak sebelah kiri. Kedua hal tersebut bikin orang2 banyak mengasosiasikan otak kiri dengan kemampuan berbahasa dan kompleksitas sintaksis berbahasa. Ga salah juga sih, ada percobaan sebagai berikut, coba baca kalimat dibawah :

"The boogles are blundling the bludget"
"The boogles is blundling the bludget"

Orang yg punya kerusakan di bagian kiri otak akan kesulitan membedakannya. Untuk yg ngerti grammar jelas yg benar adalah yg pertama. Boogles dengan akhiran ‘s’ menunjukan plural dan diikuti oleh ‘are’. Walau kata-katanya ga ada arti, ada bagian di otak yg nentuin grammar.

Selain susah membedakan grammar, kadang ada kondisi yg namanya Aphasia. Pasti anda pernah mengalami dimana saat teman yang sering anda ajak, anda memanggilnya namun tiba - tiba anda lupa namanya "hhmm kamu.. siapa jek namanya.. oh ya..". Ada juga contoh lain, saat kamu ngambil pensil kamu nyuruh temen mu, tapi kamu lupa itu namanya pensil, dan cuma nyebutin kegunaan pensil tersebut. Nah, kalo kerusakannya di Area Broca, orang bahkan jadi bener-bener gak bisa nyebutin nama barang-barang, tapi bisa deskripsiin bentuk, warna dan guna barang2 tersebut.

Kalo kiri kuat korelasinya dengan grammar dan sintaksis, gimana dengan otak belahan kanan? Dan darimana mitos populer yang bilang kalo otak kanan tuh cocok untuk artist dan bisnisman yg ga perlu kalkulasi rumit? Kalo kondisi susah nyebut nama barang adalah Aphasia, nah ada kembarannya di otak kanan namanya Agnosia. Kelainan yg diakibatkan kerusakan di bagian kanan akan nimbulin kesulitan mengenali pola yg biasa dengan mudah kita kenalin, yaitu muka manusia. Heh? Ko bisa? Bukannya secara evolusi kita akan kenal pola apa pun yang mirip muka manusia? Nah coba kita masuk ke dunia dengan mengenali gambar dibawah ini.


Agnosia
 

Jika anda kesusahan tinggal dibalik saja gambarnya, maka akan jelas terlihat si Jenius.

Dari 2 kondisi tadi, dapat disimpulkan :

Aphasia, kesulitan berbahasa akibat kerusakan di otak bagian kiri dan..
Agnosia, kesulitan mengenali pola akibat kerusakan di otak bagian kanan.

Muncul lah pendapat berlebihan di luar wilayah kedokteran, malah lebih ke arah psikologi praktis dan populer, kalo Otak bagian kiri untuk hal-hal yg rumitt seperti linguistik atau kalkulasi. Dan konsekuensinya orang-orang yg kerjanya insinyur atau saintis dan ahli bahasa “kuat” di otak bagian kiri. Dan pasangannya, Otak bagian kanan untuk hal-hal seperti visual atau sensor spasial (ruang), maka org yang suka gambar atau kerja di bidang visual “kuat” di bagian kanan.


DAMPAK MITOS

Iya memang ada area atau bagian di korteks otak kita yg bertanggung jawab untuk hal-hal tertentu, seperti bahasa dan visual. Tapi kenyataannya, dalam proses berpikir dan menerima input sinyal dari indera, otak kita bekerja secara bersamaan atau simultan. Pelukis memang make bagian kanan otak untuk nerima sinyal warna dan bentuk, tapi dia juga make otak bagian kiri untuk koordinasi gerakan halus nyapu kuas di kanvas. Saintis yg lagi ngitung kurva kecepatan maksimum Enzyme emang make otak kiri untuk kalkulasi konsentrasi enzim, tapi otak kanan juga berperan untuk ekstrapolasi data di grafik. Bahkan orang yg lagi nyanyi sebenarnya gunain dua bagian otak secara simultan dengan bantuan bagian Amygdala untuk emosinya.

Dampak Mitos yg bikin kesalahpahaman makin melebar adalah :

1. Dikotomi antara orang bidang Seni atau Sosial dan Sains. Dibilang kalo, dua bagian itu bertolak belakang. Banyak yg bilang “Sosial itu gak kayak sains yang dari A ke B” atau “Sains itu ilmu pasti gak kayak Sosial” dan bahkan “Seni tuh jangan pake logika”. SALAH BESAR Semua kesalah pahaman itu muncul karena udah ada prasangka kalo kita ditakdirkan kuat di otak kanan atau di kiri.

2. Otak kanan diperluin buat sukses bisnis. Ini beneran jadi jargon yg populer di seminar bisnis, baik di dalam atau luar negeri. Singkatnya mereka bilang kalo lu mau jadi entrepreneur harus pake otak kanan. Alasannya? Otak kiri kan buat kalkulasi jadi malah bikin lambat aja. Kalo lu mau bisnis lu harus terjun langsung ga pake mikir lama, ga pake itungan rumit untung rugi, seperti yang saya katakan diatas, memang mirip seperti MLM.


Itulah beberapa mitos dan fakta tentang otak kiri dan kanan, semoga menambah pengetahuan anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan baik, mohon jangan berkomentar yang mengandung unsur SARA.